Kamis, 30 Mei 2019

Rangicok Makanan Khas Kota Banjar Jawa Barat

Rangicok adalah singkatan dari Ranginang Coklat atau lebih dikenal sebagai Renginang. Biasanya Renginang memiliki rasa yang biasa saja, kini Renginang telah dimodifikasi oleh masyarakat Kota Banjar dengan menambahkan coklat agar mendapatkan rasa yang unik dari biasanya. Dan kini Rangicok telah menjadi makanan khas Kota Banjar.

Rangicok selalu menjadi destinasi oleh-oleh khas kota banjar looohh. Produksi Rangicok berada di kota Banjar tepatnya di Jl.Nasional III No. 100 Purwaharja, kota Banjar, Jawa Barat.

Pembuat rangicok ini bernama Asep Rohayanto atau biasa disebut dengan panggilan Asrox. Dia mencoba memadukan makanan daerah dengan cita rasa modern. Ranginang sendiri merupakan makanan daerah dari bahan beras ketan yang diolah, sebelum digoreng, hasil olahan beras ketan tersebut dijemur dibawah panas sinar matahari.

Menurut dia, campuran bubuk ranginang dengan coklat menjadi paduan yang cocok, rasa asin dan manis menyatu dan hasil inovasi itu disukai oleh semua kalangan dari mulai anak-anak hingga orang tua.

Awal mula Asrox membuat Rangicok dengan cara ranginang bentuk bundar atau tradisional dikucuri cairan coklat. Agar produk Rangicok lebih bisa disukai, Asrox pun menciptakan varian baru dari membuat Rangicok dengan bentuk dadu dan batangan. Tidak hanya bentuk, adapun varian rasa, seperti coklat, stawberry, anggur, dan yang lain nya namun tetap ada rasa orsinil ranginangnya. Untuk harga sangat terjangkau dari mulai kemasan seharga Rp 5.000 - Rp 30.000 saja.

Rangicok pertama banyak kekurangan, karena cepat melempem. Remah-remah ranginang rasa terasi dicampur coklat, itu pun gagal, karena jumlah ranginang lebih banyak dibanding coklat. Baru uji coba kelima mendapat komposisi pas. Bentuk Rangicok pertama juga masih sederhana, yakni berupa lembaran yang kemudian dipotong. Potongan rangicok kemudian dikemas dalam toples mika.

Tidak puas dengan kemasan, Asrox kemudian membuat Rangicok bentuk dadu, yang dibungkus dengan aluminium foil.
Rangicok tersebut kemudian dijual ke beberapa toko di sekitar Kota Banjar. Hasil tes pasar, ternyata hasilnya cukup memuaskan. Akan tetapi hal itu tidak membuat Asrox puas, karena merasa masih ada kekurangan. Kemudian mengubah bentuk rangicok lempengan menjadi berbentuk dadu yang dibungkus aluminium foil.

Rangicok bentuk dadu dikemas dalam toples mika. Selain itu juga membuat bentuk stik. Satu toples rangicok dadu dijual Rp 15.000, sedangkan stik Rp 5.000. Karena masih terbatas, rangicok masih dijual di sekitar Banjar.

Semakin berkembangnya produk yang dia ciptakan, dirinya pun telah membuka outlet Rangicok di Kota Banjar untuk melayani pembeli lokal. Dan mengembangkan sayap dengan melakukan penetrasi pasar ke Bandung dan Yogyakarta.

Rangicok buatan Asep Rohayanto, warga Lingkungan Wargamulya, Keluarahan/Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar. Hasil karyanya itu berhasil meraih juara pertama inovasi produk makanan olahan baru yang digelar Wira Usaha Baru Dinas perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat. Rangicok berhasil menyisihkan aneka produk makanan olahan lain.